<< Kembali ke Peta << Kembali ke Gambar Rumah
Perkembangan Klaim BPJS Kesehatan |
Katarak merupakan penyakit degeneratif yang mengenai semua orang. Cepat atau lambat, seseorang pasti akan terkena katarak.
Silakan klik tombol dibawah ini untuk melihat perkembangan klaim setiap propinsi
Data berikut disajikan melalui hasil pengolahan data sample BPJS kesehatan yang merupakan hasil sampling 1% peserta JKN. Gambar 2 menjelaskan besaran klaim operasi katarak selama 5 tahun terakhir pada peserta JKN. Pada tahun 2018, besaran biaya klaim operasi katarak adalah sebesar Rp. 2,3T kemudian sedikit mengalami peningkatan pada tahun 2019. Nilai klaim kemudian menurun drastis sekitar Rp. 800M pada tahun 2020. Kondisi tersebut diperkirakan terjadi akibat adanya pembatasan kegiatan selama pandemi COVID-19 yang menyebabkan kunjungan ke fasilitas kesehatan menurun. Angka ini sekaligus merupakan angka klaim terendah dalam 5 tahun terakhir. Pada tahun 2021 setelah status pandemi dicabut, dan tahun 2022, nilai klaim operasi katarak terus mengalami peningkatan. Dari hasil analisis data sample BPJS, nilai klaim operasi katarak tertinggi selama 5 tahun terakhir adalah pada tahun 2022, yaitu sebesar Rp. 3,2T. Jika pola penambahan klaim operasi katarak ini terus berlangsung, maka diprediksi nilainya dapat mencapai Rp. 17.6T pada tahun 2024.
Gambar 2. Biaya Klaim Operasi Katarak Tahun 2018-2022
Sumber: Hasil Analisis Data Sampel BPJS Kesehatan Tahun 2018-2022
Jika dianalisis lebih dalam berdasarkan regional, data pada Gambar 3 berikut menunjukkan bahwa dari tahun ke tahun, nilai klaim terbesar selalu berada pada regional 1, yaitu Pulau Jawa dan kota-kota besar. Pada tahun 2022, lebih dari setengah (58%) dari total klaim nasional terjadi di regional 1. Hal ini terjadi dikarenakan pada regional ini, banyak tersedia layanan kesehatan dan peralatan atau teknologi kesehatan, serta sumber daya manusia kesehatan yang mendukung pelaksanaan operasi katarak. Namun perlu digaris bawahi bahwa fenomena ketidakmerataan yang terjadi antar regional ini tidak berubah dari tahun ke tahun.
Gambar 3. Biaya Klaim Operasi Katarak per Regional Tahun 2018-2022 (1)
Sumber: Hasil Analisis Data Sampel BPJS Kesehatan Tahun 2018-2022
Gambar 4 berikut menunjukkan semakin besarnya gap klaim operasi katarak antar regional, khususnya regional 1 dan regional 5. Pada tahun 2018, besaran klaim operasi katarak di regional 1 telah mencapai Rp. 1,45T, sedangkan di Regional 5 hanya Rp. 22M yang berarti ada perbedaan sebesar Rp. 1,42T. Jika dibandingkan dengan tahun 2022, regional 1 telah mencapai Rp. 1,89T sedangkan di Regional 5 hanya Rp. 116M, yang berarti terdapat perbedaan sebesar Rp. 1,78T. Hal ini tentu menunjukkan, belum ada upaya signifikan khususnya pada regional 5 dan 4 dalam mencapai ekuitas, padahal para peserta JKN pada daerah tersebut membayarkan besaran premi yang sama dengan peserta JKN pada regional 1.
Gambar 4. Biaya Klaim Operasi Katarak per Regional Tahun 2018-2022 (2)
Sumber: Hasil Analisis Data Sampel BPJS Kesehatan Tahun 2018-2022